PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
A. Pengantar
Pengertian
Multimedia
Multimedia
ialah gabungan lebih dari satu media
dalam suatu bentuk
komunikasi. Menurut Lancien (1998:7), multimedia
pada
masa kini merujuk pada
penggabungan
dan pengintegrasian media, seperti teks, animasi, grafik,
suara, video kedalam sistem komputer. Akhir-akhir ini konsep multimedia semakin populer dengan munculnya monitor komputer
bersolusi tinggi, teknologi video dan suara serta usaha peningkatan memproses komputer pribadi. Sebagai contoh sekarang sudah terdapat
komputer dekstop yang bisa merekam suara
dan video, memanipulasi suara serta
gambar untuk mendapatkan efek khusus, memadukan dan menghasilkan suara
serta
video, menghasilkan berbagai
jenis grafik termasuk
animasi, dan mengintegrasikan
semua ini kedalam satu bentuk multimedia.
Multimedia
merupakan gabungan data,
suara, video, audio, animasi, grafik, teks dan bunyi-bunyian yang mana gabungan elemen-elemen tersebut mampu dipaparkan melalui komputer.
Menurut Gayeski, D.M. (1992) “Multimedia
ialah satu sistem hubungan komunikasi interaktif
melalui komputer yang mampu mencipta , menyimpan , memindahkan, dan mencapai
kembali data
dan maklumat dalam
bentuk teks, grafik, animasi, dan sistem
audio.” Jeffcoate
(1995) mendifinisikan Sistem Maklumat Multimedia sebagai suatu sistem
yang menggunakan pelbagai kaedah berkomunikasi (atau media). Menurut
Phelps (1995) pula, multimedia adalah kombinasi teks, video, suara dan animasi dalam sesebuah perisian komputer yang
interaktif.
Schurman (1995) mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi grafik,
animasi, teks, video dan bunyi dalam satu perisian yang
direka bentuk yang mementingkan interaksi antara pengguna dan komputer.
Komputer yang mempunyai perkakasan berupaya untuk melaksanakan perisian multimedia atau disebut
juga sebagai komputer
multimedia. Menurut Collin, Simon (1995), “….Multimedia merupakan sebuah persembahan, permainan
atau aplikasi yang menggabungkan beberapa media yang berlainan. Sebuah komputer yang
boleh menggunakan klip video, rakaman suara, imej, animasi dan teks serta pula boleh
mengendalikan peranti-peranti seperti perakam video, pemain
cakra video,
pemacu CD-ROM, synthesizer dan juga kamera video. Multimedia dapat diartikan sebagai
penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan
informasi dalam bentuk text, audio,
grafik, animasi,
dan video.
Beberapa definisi menurut
beberapa ahli:
Kombinasi dari komputer dan
video
(Rosch, 1996), Kombinasi dari
tiga elemen: suara, gambar, dan teks
(McComick,1996), Kombinasi dari paling sedikit
dua media input atau output. Media
ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban
dan
kawan-kawan, 2002). Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robindan
Linda, 2001). Multimedia
dalam konteks komputer
menurut Hofstetter 2001 adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video,
dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Menurut Haffos (Feldman 1994)
multimedia
adalah sebagai suatu sistem komputer yang terdiri dari perkakasan dan perisian yang memberikan kemudahan untuk
membolehkan gambar, video, fotografi, grafik dan animasi, dipadukan dengan
suara, teks data yang dikendalikan dengan program komputer. Sedangkan Jayant,
Ackland, Lawarence
dan
Rabiner (Info tech 1995) menyatakan bahwa mulimedia adalah asas teknologi komunikasi modern yang meliputi suara, teks, imej, video
dan data. Jadi lebih singkatnya bisa dikatakan bahwa multimedia merupakan tehnik baru dalam bidang
computer yang
menggabungkan lebih dari satu media dalam suatu bentuk komunikasi yang meliputi teks, suara, grafik,
animasi, dan video kedalam system computer.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto,audio, video dan animasi secara terintegrasi.
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang
tidak dilengkapi dengan
alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan
sekuensial (berurutan),
contohnya: TV dan film.Multimedia interaktif adalah
suatu multimedia yang
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi
game,
dll.
Konsep teknologi multimedia (TM)
bukan sekadar penggunaan media secara
majemuk untuk pencapaian
kompetensi tertentu, namun mencakup pengertian
perlunya integrasi berbagai jenis media yang
digunakan dalam
suatu penyajian yang tersusun secara baik (sistemik dan sistematik). Masing-masing media dalam teknologi multimedia ini dirancang untuk saling melengkapi sehingga secara keseluruhan media
yang digunakan akan menjadi lebih besar peranannya dari pada sekedar penjumlahan dari masing-masing media. Dengan demikian teknologi multimedia yang dimaksud dalam tulisan ini tidak semata-mata
penggunaan berbagai media
secara
bersamaan, namun
mensyaratkan
atau identik dengan
teknologi
multimedia
yang berbasis
komputer,
interaktif dan pembelajaran mandiri.
Dengan TM yang berbasis komputer juga terkandung sifat interaktif antara siswa dengan media secara individual. Maka
konsep teknologi multimedia
selalu berkonotasi atau identik dengan media
pembelajaran yang berbasis
computer, interaktif
dan
mandiri.
Bentuk-bentuk teknologi multimedia yang banyak digunakan di kelas/sekolah
adalah kombinasi multimedia dalam bentuk satu kit (perangkat) yang
disatukan. Satu
perangkat (kit) multimedia adalah gabungan bahan-bahan pembelajaran yang meliputi
lebih dari satu jenis media dan disusun atau
digabungkan berdasarkan atas satu topik tertentu. Perangkat (kit) ini dapat mencakup slide, film, suara, gambar diam, grafik,
peta, buku, chart, dan lain-lain menjadi satu model. Misalnya: CD pembelajaran atau
CD interaktif.
Perkembangan dan penggunaan multimedia, khususnya dalam pendidikan
bukan lagi merupakan sesuatu yang asing di Indonesia. Pendidikan di
Negara-negara maju sekarang makin mencabar selaras dengan perkembangan
teknologi yang pesat. Sebagai sebuah negara yang berwawasan maka bidang
pendidikan merupakan aset penting untuk melahirkan pakar-pakar dalam
sesuatu bidang dalam menuju ke arah sebuah negara berteknologi yang
tinggi.
Dewasa ini, negara yang menguasai teknologi akan menjadi sebuah
negara yang maju. Untuk merintis ke era dunia siber dan agar tercapainya
Wawasan 2020 adalah menjadi tanggungjawab Kementerian Pendidikan untuk
melahirkan pakar-pakar dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan institusi
pendidikan juga menyambut seruan negara dengan penggunaan komputer di
semua pusat pengajian bermula di tingkat rendah hingga ke tingkat yang
lebih tinggi.
Salah satu perkembangan terbaru dalam bidang ini ialah teknologi
multimedia. Teknologi multimedia mampu memberi kesan yang besar dan
mendalam dalam bidang komunikasi dan pendidikan. Teknologi multimedia
dapat mempercepatkan dan mampu memberi kefahaman tentang sesuatu dengan
tepat, menarik dan dengan efektif dan efisien.
Teknologi multimedia adalah satu teknologi yang menggabungkan
sepenuhnya teknologi komputer, pemain cakra padat, sistem video dan
sistem audio bagi mendapat kombinasi yang lebih baik dan meningkatkan
interaksi di antara pengguna dengan komputer.
Dalam konteks pendidikan, interaktif melalui multimedia telah
memainkan peranan yang penting dalam mengembangkan proses pengajaran dan
pembelajaran ke arah yang lebih dinamik dan bermutu. Ini dibantu dengan
keupayaan komputer dalam mempersembahkan teknologi yang menyokong
penghasilan aplikasi pengajaran pembelajaran.
Namun yang lebih penting ialah kefahaman tentang bagaimana untuk
menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan efisien serta
dapat membina dan mengeluarkan ide-ide baru dalam menghasilkan dan
mempersembahkan bahan pembelajaran yang membolehkan pelajar-pelajar
dimotivasikan untuk menjelajah isi pembelajaran dan seterusnya
memperkayakan proses pembelajaran.
Kini, multimedia menawarkan berbagai platform supaya pengguna dapat
membuat pilihan dari segi hardware dan software . Sebenarnya multimedia
menggabungkan dua revolusi teknologi terbesar abad ini yaitu komputer
dan televisi. Multimedia membawa output dan hasil dalam bentuk gabungan
audio visual televisi dan interaktif komputer untuk menghasilkan suatu
alat komunikasi yang intuitif dan multidimensi. Komputer yang mempunyai
hardware yang berupaya untuk melaksanakan proses pengisian multimedia
dipanggil komputer multimedia, sementara isi-isinya pula dimuat dengan
grafik dan suara yang disimpan dalam Compac-Disc Read Only Memory
(CD-ROM).
Dalam era yang semakin mengglobal seperti saat ini, Indonesia
dihadapkan pada sejumlah persoalan yang kian hari bukan bertambah
ringan, tapi sebaliknya semakin berat dan kompleks. Pasar bebas Asia
(AFTA) yang akan dimulai pada tahun 2003 dan pasar bebas dunia pada
tahun 2020, menyimpan segudang potensi sekaligus ancaman yang serius
bagi negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia. Yang jelas,
pasar bebas adalah ajang yang mempertaruhkan martabat serta harga diri
bangsa. Bagaimana tidak, jika saat itu hampir semua posisi profesi yang
kini dipegang oleh warga Indonesia, boleh ditempati oleh orang asing.
Untuk itu pemerintah harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas dengan bekal wawasan, ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang
cukup sebagai modal di era persaingan ini.
Untuk mencapai itu semua kata kuncinya adalah pemerataan pendidikan.
Sebagian orang pesimis pemerataan pendidikan dapat terealisasi di
Indonesia karena begitu luasnya wilayah geografi yang harus dijangkau.
Tiga belas ribu lebih pulau yang terpisah oleh lautan adalah hambatan
terbesar yang menahan laju percepatan pemerataan informasi. Namun dalam
konsep Wawasan Nusantara, lautan bukanlah pemisah tetapi sebaliknya
adalah jembatan penghubung yang merangkai pulau-pulau tadi menjadi
satu-kesatuan yang bulat dan utuh. Barangkali semangat Wawasan Nusantara
inilah yang harus lebih dipahami dalam konteks pemerataan informasi
pendidikan ini.
Namun pengetahuan masyarakat Indonesia atas perkembangan multimedia
yang ada sangat minim atau bahkan kurang sekali. Banyak masyarakat yang
belum mengetahui tentang cara pemanfaatan teknologi internet atau
multimedia yang lain. Dan lagi pemerataan pendidikan yang dicanangkan
oleh Pemerintah sampai saat ini masih menunjukkan keberhasilan dibawah 5
%. Sedangkan teknologi informasi yang berkembang semakin marak
menjadikan bangsa Indonesia semakin tertinggal.
Atas dasar kenyataan di atas penulis mencoba memberikan sumbangan
pemikiran dalam usaha-usaha mencerdaskan bangsa lewat program pemerataan
pendidikan yang tampaknya belum sepenuhnya berjalan baik saat ini.
Konsep multimedia yang penulis sumbangkan ini merupakan kumpulan dari
berbagai buku atau referensi yang mempunyai kaitan dengan multimedia
agar lebih dapat memajukan dan menjadikan pendidikan di Indonesia ini
lebih merata. Usaha-usaha tersebut dapat coba dilakukan dengan
mengoptimalkan peranan teknologi multimedia, teknologi yang bakal
menjadi bintang dalam era mendatang. Sumbangan yang penulis berikan ini
berupa konsep tentang pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran yang
nantinya berguna bagi para pendidik dalam mendidik guna memajukan
pendidikan khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
B. Konsep Multimedia
Teknologi multimedia adalah salah satu teknologi baru dalam bidang
komputer yang memiliki kebolehan untuk menjadikan media pembelajaran
lebih lengkap. Multimedia merangkum media dalam satu perisian sehingga
memudahkan guru untuk menyampaikan bahan pembelajaran dan pelajar terasa
terlibat dalam proses pembelajaran karena teknologi multimedia
memperbolehkan berlakunya interaktiviti.
Multimedia ialah gabungan lebih dari satu media dalam suatu bentuk
komunikasi. Menurut Lancien (1998:7), multimedia pada masa kini merujuk
pada penggabungan dan pengintegrasian media, seperti teks, animasi,
grafik, suara, video kedalam sistem komputer. Akhir-akhir ini konsep
multimedia semakin populer dengan munculnya monitor komputer bersolusi
tinggi, teknologi video dan suara serta usaha peningkatan memproses
komputer pribadi. Sebagai contoh sekarang sudah terdapat komputer
dekstop yang bisa merekam suara dan video, memanipulasi suara serta
gambar untuk mendapatkan efek khusus, memadukan dan menghasilkan suara
serta video, menghasilkan berbagai jenis grafik termasuk animasi, dan
mengintegrasikan semua ini kedalam satu bentuk multimedia.
Multimedia merupakan gabungan data, suara, video, audio, animasi,
grafik, teks dan bunyi-bunyian yang mana gabungan elemen-elemen tersebut
mampu dipaparkan melalui komputer. Menurut Gayeski, D.M. (1992)
“Multimedia ialah satu sistem hubungan komunikasi interaktif melalui
komputer yang mampu mencipta , menyimpan , memindahkan, dan mencapai
kembali data dan maklumat dalam bentuk teks, grafik, animasi, dan sistem
audio.” Jeffcoate (1995) mendifinisikan Sistem Maklumat Multimedia
sebagai suatu sistem yang menggunakan pelbagai kaedah berkomunikasi
(atau media). Menurut Phelps (1995) pula, multimedia adalah kombinasi
teks, video, suara dan animasi dalam sesebuah perisian komputer yang
interaktif. Schurman (1995) mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi
grafik, animasi, teks, video dan bunyi dalam satu perisian yang direka
bentuk yang mementingkan interaksi antara pengguna dan komputer.
Komputer yang mempunyai perkakasan berupaya untuk melaksanakan perisian
multimedia atau disebut juga sebagai komputer multimedia. Menurut
Collin, Simon (1995), “….Multimedia merupakan sebuah persembahan,
permainan atau aplikasi yang menggabungkan beberapa media yang
berlainan. Sebuah komputer yang boleh menggunakan klip video, rakaman
suara, imej, animasi dan teks serta pula boleh mengendalikan
peranti-peranti seperti perakam video, pemain cakra video, pemacu
CD-ROM, synthesizer dan juga kamera video. Multimedia dapat diartikan
sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan
menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan
video.
Beberapa definisi menurut beberapa ahli: Kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996), Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks (McComick,1996),
Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini
dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002). Alat yang dapat
menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan
teks, grafik, animasi, audio dan video (Robindan Linda, 2001).
Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah:
pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,
audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Menurut Haffos (Feldman 1994) multimedia adalah sebagai suatu sistem
komputer yang terdiri dari perkakasan dan perisian yang memberikan
kemudahan untuk membolehkan gambar, video, fotografi, grafik dan
animasi, dipadukan dengan suara, teks data yang dikendalikan dengan
program komputer. Sedangkan Jayant, Ackland, Lawarence dan Rabiner (Info
tech 1995) menyatakan bahwa mulimedia adalah asas teknologi komunikasi
modern yang meliputi suara, teks, imej, video dan data.
Jadi lebih singkatnya bisa dikatakan bahwa multimedia merupakan
tehnik baru dalam bidang computer yang menggabungkan lebih dari satu
media dalam suatu bentuk komunikasi yang meliputi teks, suara, grafik,
animasi, dan video kedalam system computer.
C. Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran
Para pakar pendidikan sering menganjurkan bahwa dalam melaksanakan
proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap,
sesuai dengan keperluan dan menyentuh berbagai indra. Untuk memenuhi
keperluan itu, maka penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif
pilihan yang baik untuk pengajaran dan pembelajaran yang berkesan.
Pembelajaran berbasis multimedia mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan dengan papan tulis dan kapur. Pembelajaran berbasis
multimedia melibatkan hampir semua unsur-unsur indra. Penggunaan
multimedia dapat mempermudah siswa dalam belajar, juga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dengan
menggunakan multimedia akan sangat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dimana dengan motivasi yang meningkat maka prestasipun akan dapat
diraih dengan lebih optimal. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran
juga akan mengenalkan sedini mungkin pada siswa akan teknologi.
Teknologi multimedia ini, juga dapat digunakan dalam mengembangkan
Computer Assisted Learning (CAL). Computer Assisted Learning (CAL)
adalah perangkat lunak pendidikan yang diakses melalui komputer dan
meru-pakan bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai
“dosen”. Dengan CAL, kata Widyo, proses belajar bisa berlangsung secara
individu dan mampu mengadopsi perbedaan individu peserta didik. Karena
pada intinya CAL merupakan media ganda yang terintegrasi yang dapat
menyajikan suatu paket ajar yang berisi komponen visual dan suara secara
bersamaan. CAL juga mempunyai komponen inlelegensi yang membuat program
CAL bersifat interaktif dan mampu memroses data atau memberi jawaban
bagi pengguna.CAL bersifat
interaktif artinya programnya lebih bermakna diban-dingkan dengan
program pembelajaran yang disajikan lewat media lainnya. CAL juga
menggunakan multimedia yaitu sistem komputer yang meng-gabungkan audio
dan video untuk menghasilkan aplikasi interaktif dengan menggunakan
teks, suara dan gambar.
Adapun komponen CAL beserta manfaatnya antara lain:
v Teks, efektif untuk menyampaikan informasi verbal, merangsang daya pikir kognitif, memperjelas media lainnya,
v Audio, efektif untuk memancing perhatian, menumbuhkan daya imajinasi dan menambah atau membentuk suasana jadi hidup.
v Grafis, Foto dan Gambar, efektif untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dan menghilangkan verbalisme pada anak,
v Video efektif untuk memperlihatkan peristiwa masa lalu sesuai
kejadian yang sebenarnya, menyajikan peristiwa penting maupun kejadian
langka yang sulit didapat, menampilkan gerakan obyek yang terlalu cepat
atau lambat menjadi normal sehingga dapat dilihat mata,
v Animasi efektif untuk menjelaskan suatu proses yang sulit dilihat mata.
Secara keseluruhan, multimedia terdiri dari tiga level (Mayer, 2001) yaitu :
- Level teknis, yaitu multimedia berkaitan dengan alat-alat teknis ; alat-alat ini dapat diartikan sebagai wahana yang meliputi tanda-tanda (signs).
- Level semiotik, yaitu representasi hasil multimedia seperti teks, gambar, grafik, tabel, dll.
- Level sensorik, yaitu yang berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk menerima tanda (signs).
Dengan memanfaatkan ketiga level di atas diharapkan kita dapat
mengoptimalkan multimedia dan mendapatkan efektifitas pemanfaatan
multimedia pada proses pembelajaran. Adapun pengaruh multimedia dalam
pembelajaran yang menurut Harto Pramono antara lain:
Multi Bentuk Representasi
Yang dimaksud dengan multi bentuk representasi adalah perpaduan
antara teks, gambar nyata, atau grafik. Berdasarkan hasil penelitian
tentang pemanfaatan multi bentuk representasi, informasi/materi
pengajaran melalui teks dapat diingat dengan baik jika disertai dengan
gambar. Hal ini dijelaskan dengan dual coding theory (Paivio, 1986).
Menurut teori ini, sistem kognitif manusia terdiri dua sub sistem :
sistem verbal dan sistem gambar (visual). Kata dan kalimat biasanya
hanya diproses dalam sistem verbal (kecuali untuk materi yang bersifat
kongkrit), sedangkan gambar diproses melalui sistem gambar maupun sistem
verbal. Jadi dengan adanya gambar dalam teks dapat meningkatkan memori
oleh karena adanya dual coding dalam memori (bandingkan dengan single
coding).
Seseorang yang membaca/memahami teks yang disertai gambar, aktifitas
yang dilakukannya yaitu : memilih informasi yang relevan dari teks,
membentuk representasi proporsi berdasarkan teks tersebut, dan kemudian
mengorganisasi informasi verbal yang diperoleh ke dalam mental model
verbal.
Demikian juga ia memilih informasi yang relevan dari gambar, lalu
membentuk image, dan mengorganisasi informasi visual yang dipilih ke
dalam mental mode visual. Tahap terakhir adalah menghubungkan ‘model’
yang dibentuk dari teks dengan model yang dibentuk dari gambar .Model
ini kemudian dapat menjelaskan mengapa gambar dalam teks dapat menunjang
memori dan pemahaman peserta didik.
Fitur penting lain dalam multimedia adalah animasi. Berbagai fungsi
animasi antara lain : untuk mengarahkan perhatian peserta diklat pada
aspek penting dari materi yang sedang dipelajari (tetapi awas, animasi
dapat juga mengalihkan perhatian peserta dari topik utama. Oleh karena
itu seorang guru atau fasilitator harus tahu kapan harus menggunakan
gambar pada teks dan kapan tidak menggunakannya. Dan perlur diingat juga
bahwa pada dasarnya gambar sebagai penunjang penjelasan substansi
materi yang tertera pada teks. Jadi jangan sampai porsi gambar melebihi
teks yang ada. Juga gambar harus relevan dan berkaitan dengan narasi
pada teks.
Animasi
Menurut Reiber (1994) bagian penting lain pada multimedia adalah
animasi. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian peserta diklat
jika digunakan secara tepat, tetapi sebaliknya anirnasi juga dapat
mengalihkan perhatian dari substansi materi yang disampaikan ke hiasan
animatif yang justru tidak penting. Animasi dapat membantu proses
pelajaran jika peserta diklat banya akan dapat melakukan proses kognitif
jika dibantu dengan animasi, sedangkan tanpa animasi proses kognitif
tidak dapat dilakukan. Berdasarkan penelitian, peserta diklat yang
memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan rendah cenderung
memerlukan bantuan, salah satunya animasi, untuk menangkap konsep materi
yang disampaikan.
- Multi Saluran Sensorik
Dengan penggunaan multimedia, peserta diklat sangat dimungkinkan
mendapatkan berbagai variasi pemaparan materi. Atau sebaliknya
guru/fasilitator dapat menggunakan berbagai saluran sensorik yang
tersedia pada media tersebut. Dengan penggunaan multi saluran sensorik,
dimungkinkan penggunaan bentuk-bentuk auditif dan visual. Menurut basil
penelitian, pemerolehan pengetahuan melalui teks yang menggunakan gambar
disertai animasi, basil belajar peserta akan lebih baik jika teks
disajikan dalam bentuk auditif dari pada visual.
- Pembelajaran Non Linear
Pembelajaran non linear dimaksudkan sebagai proses pembelajaran yang
tidak hanya mengandalkan materi-materi dari guru/widyaiswara, tetapi
peserta diklat hendaknya menambah pengetahuan dan ketrampilan dari
berbagai somber ekstemal seperti narasumber di lapangan, studi literatur
dari beberapa perpustakaan, situs internet, dan sumber-sumber lain yang
relevan dan menunjang peningkatan diri. Berdasarkan suatu penelitian
dikatakan bahwa tingkat pemahaman dengan sistem pembelajaran non linear
merniliki hasil yang lebih baik dibanding peserta diktat mendapatkan
pengetahuan dan ketrampilan hanya dari fasilitator. Jadi tugas
guru/fasilitator untuk dapat merangsang dan menciptakan suatu kondisi
semangat menambah ilmu para peserta diklat dari berbagai sumber lain.
- Interaktivitas
Interaktivitas disini diterjermahkan sebagai tingkat interaksi dengan
media pembelajaran yang digunakan, yakni multimedia. Karena kelebihan
yang dimiliki multimedia, memungkinkan bagi siapapun (guru/fasilitator
dan peserta diklat) untuk eksplore dengan memanfaatkan detail-detail di
dalam multimedia dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Permasalahannya
tinggal bagaimana aktivitas behavioristik terhadap multimedia memberikan
dampak positif bagi kedua belah pihak (guru & peserta).
D. Manfaat Penggunaan Teknologi Multimedia Dalam Proses Pembelajaran
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
v Meningkatkan SDM guru
v Membantu guru secara efektif dan efisien dalam melakukan persiapan mengajar yaitu pembuatan alat peraga, display, LKS, dll.
v Kegiatan belajar mengajar lebih menarik karena media yang dipakai dapat dilihat, bergerak, dan didengar.
v Meningkatkan kemampuan belajar dan kreativitas anak-anak secara
aktif, langsung memanfaatkan komputer sebagai alat bantu belajar.
v Membuat suasana perpustakaan lebih menarik dan menyenangkan anak,
dengan program-program yang mengaktifkan multimedia komputer yang ada.
E. Keuntungan Dan Kelemahan Menggunakan Teknologi Multimedia
- Keuntungan pembelajaran interaktif berbasis multimedia antara lain:
- Materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
- Multimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok,
- Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa,
- Penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.
- Materi pembelajaran yang diterima siswa menjadi lebih seragam (relatif sama) dan mengurangi resiko kesalahan konsep.
- Kelemahan
v Masih kurangnya tenaga ahli dalam pembuatan dan penggunaan perangkat multimedia dalam pembelajaran.
v Akan menghabiskan biaya yang banyak.
v Kurang tepat untuk sekolah yang berada di pedalaman
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?isbn=3642609686 Gayeski, D.M. (1992)
https://trove.nla.gov.au/work/30135159?selectedversion=NBD10946572
https://theodora95.wordpress.com/2015/11/10/multimedia-media-pembelajaran/
https://theodora95.wordpress.com/2015/11/10/multimedia-media-pembelajaran/
AECT (1977). The definition of educational technology, Washington DC: AECT, (Edisi Bahasa
Indonsia dengan judul: Definisi Teknologi Pendidikan, Seri Pustaka teknologi Pendidikan
No. 7, 1994). Jakarta: PAU-UT & PT Rajawali.
Arsyad, Azhar. 2006.
Media
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Brown,
James W., Richard
B.
Lewis, Fred F. Harcleroad, AV (1977)Intruction : Technology, media, and
methods,
New
York : Mc Graw-Hill Book Company.
Criswell, Eleanor L. (1989). The design of computer-based instruction, New York: Macmillan
Publishing Company.
Dale, Edgar, (1969) Audio visual methods in teaching,
New York: Holt, Rinehart and Winston
Inc.
The Dryden Press.
Danim, Sudarbuan. 1995.
Media
Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas (2006). Permendiknas
no.22 tentang: Standar
Isi.
Elida, T. & W. Nugroho (2003). Pengembangan computer assisted instruction (CAI) pada
Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer, Jurnal teknologi pendidikan, Vol. 5 no. 1.
ISSN 1441-2744
Gagne, Robert M. and Leslie J Briggs (1979). Principles of instructional design. New York: Holt,
Rinehart and Winston.
Haggett, Peter (1972). Geography: A
modern
synthesis. New York: Harper and Row.
Harjanto. (2002). Perencanaan pengajaran. Rineka cipta
Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional media: and the new
technology
of
instruction, New
York: Jonh Wily and Sons.
Jusufhadi Miarso, dkk., (1984) Teknologi komukikasi pendidikan: Pengertian dan penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbut dan
CV Rajawali.
Kemp,
Jerrold E., Gery Morrison and Stevent M. Ross (1994).
Designing efective
instruction. New
York: Mc Millan
College
Publishing Company, Inc.
S.Sadiman,
Arief, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana,
Nana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru
Algensindohttp://tia-sopyan.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-multimedia-menurut-para-ahli.html
http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/16/peranan-multimedia-dan-alat-peraga-dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar