SDN Margawati 3 UPT Kec. Garut Kota
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini terus mengalami peningkatan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi akan menjadi sebuah solusi bagi keterbatasan akses informasi, pekerjaan pada system tradisonal, dan lain sebagainya. Dengan semakin sadarnya masyarakat atas kegunaan teknologi informasi yang tidak lagi bias dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkat kecenderuan penggunaan simbol “e” yang diartikan sebagai elektronik dan banyak diaplikasikan di hamper semua bidang, sebut saja e-education, e-government, e-learning, e-budgeting, e-commerce dan lain sebagainya.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah
istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi
Informasi bukan hanya berupa computer pribadi, tetapi juga telepon, TV,
peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya
ponsel). Pengolahan penyimpanan dan penyebaran vocal, informasi
bergambar, teks dan numeric oleh mikroelektronika berbasis kombinasi
komputerisasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern
pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam
Harvard Business Reviev, di mana penulis Leavitt dan Whister berkomentar
bahwa “teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita
akan menyebutnya teknologi informasi (TI)”. Beberapa bidang modern dan
muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web,
bioinformatika, “Could Computing”, system informasi global, skala besar
basis pengetahuan, dan lain–lain. Melalui (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi).
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi, terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
TIK dalam pembelajaran dikenal dengan teknologi pendidikan, UNESCO secara resmi menggunakan istilah ICT yang kemudian diadopsi kedalam bahasa Indonesia menjadi teknologi informasi dan komunikasi atau TIK (Surjono, 2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi Menurut Bambang Warsita (2008:135) Teknologi Informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) system dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Teknologi informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu kelainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/ pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Khusus dalam bidang pendidikan, menurut Bambang Sudibyo (2007), sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 35 ayat 1 dan pasal 40 standar sarana dan prasarana sekolah termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Demikian juga dalam pemerataan dan perluasan akses pendidikan sesuai dengan Renstra Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, maka kegiatan prioritas pencapaian sasaran termasuk pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran jarak jauh. Selain itu dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing maka diharapkan ada penerapan TIK dalam pembelajaran.
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi, terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
TIK dalam pembelajaran dikenal dengan teknologi pendidikan, UNESCO secara resmi menggunakan istilah ICT yang kemudian diadopsi kedalam bahasa Indonesia menjadi teknologi informasi dan komunikasi atau TIK (Surjono, 2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi Menurut Bambang Warsita (2008:135) Teknologi Informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) system dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Teknologi informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu kelainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/ pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Khusus dalam bidang pendidikan, menurut Bambang Sudibyo (2007), sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 35 ayat 1 dan pasal 40 standar sarana dan prasarana sekolah termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Demikian juga dalam pemerataan dan perluasan akses pendidikan sesuai dengan Renstra Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, maka kegiatan prioritas pencapaian sasaran termasuk pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran jarak jauh. Selain itu dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing maka diharapkan ada penerapan TIK dalam pembelajaran.
Pendidikan di Sekolah Dasar
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 tahun di sekolah dasar (SD) dan 3 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Sekolah Dasar pada hakikatnya merupakan satuan atau unit lembaga social (social institution) yang diberi amanah atau tugas khusus (specific task) oleh masyarakat untuk menyelenggarakan penggalan pertama dari pendidikan dasar. Pendidikan sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses membimbing, mengajar dan melatih peserta didik yang berusia antara 6-13 tahun untuk member bekal kemampuan dasar dalam aspek intelektual, social dan personal yang sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Berkenaan dengan proses tersebut, pendidikan di SD memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP
Selain memiliki tujuan, pendidikan di sekolah dasar juga memiliki fungsi. Fungsi yang sangat mendasar dan menonjol dari pendidikan sekolah dasar adalah:
1. Fungsi edukatif
Dimana upaya bimbingan dan pembelajaran diorientasikan pada pembentukan landasan keperibadian yang kuat. Fungsi ini diwujudkan dengan modeling, yaitu memberikan contoh konkrit dan keteladanan perilaku yang etis, normative dan bertanggungjawab dalam setiap berinteraksi dengan siswa.
2. Fungsi pengembangan dan peningkatan
Fungsi ini merupakan penjabaran dari fungsi edukatif yang harus dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Fungsi pengembangan merujuk pada upaya optimalisasi potensi siswa memalui peningkatan kognitif.
Jika merujuk pada teori belajar kognitif, Jean Piaget membagi perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif kedalam empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik yang berbeda. Berikut merupakan tahapannya.
a. Periode sensori motor
Periode ini ditandai dengan penggunaan sensori motoric. Prestasi yang dicapai pada periode ini adalah perkembangan bahasa, hubungan tentang objek, control skema, kerangka berpikir, pembentukan pengertian dan pengenalan hubungan sebab akibat.
b. Periode praoperasional
Periode ini ditandai dengan cara berpikir yang transduktif (menatik kesimpulan) tentang sesuatu yang khusus atas dasar hal khusus
c. Periode operasional konkret
Pada tahapan ini siswa sudah mampu mengklasifikasikan angka-angka atau bilangan. Pada periode ini anak sudah memiliki kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret.
d. Periode operasional formal
Periode ini siswa sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi dengan objek-objek yang bersifat konkrit.
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 tahun di sekolah dasar (SD) dan 3 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Sekolah Dasar pada hakikatnya merupakan satuan atau unit lembaga social (social institution) yang diberi amanah atau tugas khusus (specific task) oleh masyarakat untuk menyelenggarakan penggalan pertama dari pendidikan dasar. Pendidikan sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses membimbing, mengajar dan melatih peserta didik yang berusia antara 6-13 tahun untuk member bekal kemampuan dasar dalam aspek intelektual, social dan personal yang sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Berkenaan dengan proses tersebut, pendidikan di SD memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP
Selain memiliki tujuan, pendidikan di sekolah dasar juga memiliki fungsi. Fungsi yang sangat mendasar dan menonjol dari pendidikan sekolah dasar adalah:
1. Fungsi edukatif
Dimana upaya bimbingan dan pembelajaran diorientasikan pada pembentukan landasan keperibadian yang kuat. Fungsi ini diwujudkan dengan modeling, yaitu memberikan contoh konkrit dan keteladanan perilaku yang etis, normative dan bertanggungjawab dalam setiap berinteraksi dengan siswa.
2. Fungsi pengembangan dan peningkatan
Fungsi ini merupakan penjabaran dari fungsi edukatif yang harus dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Fungsi pengembangan merujuk pada upaya optimalisasi potensi siswa memalui peningkatan kognitif.
Jika merujuk pada teori belajar kognitif, Jean Piaget membagi perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif kedalam empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik yang berbeda. Berikut merupakan tahapannya.
a. Periode sensori motor
Periode ini ditandai dengan penggunaan sensori motoric. Prestasi yang dicapai pada periode ini adalah perkembangan bahasa, hubungan tentang objek, control skema, kerangka berpikir, pembentukan pengertian dan pengenalan hubungan sebab akibat.
b. Periode praoperasional
Periode ini ditandai dengan cara berpikir yang transduktif (menatik kesimpulan) tentang sesuatu yang khusus atas dasar hal khusus
c. Periode operasional konkret
Pada tahapan ini siswa sudah mampu mengklasifikasikan angka-angka atau bilangan. Pada periode ini anak sudah memiliki kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret.
d. Periode operasional formal
Periode ini siswa sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi dengan objek-objek yang bersifat konkrit.
Peran Guru dalam Memanfaatkan TI
Peran serta guru sebagai bagian dari masyarakat dalam mengaplikasikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat sangat diperlukan guna membantunya dalam kegiatan proses pembelajaran. Dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa di sekolah dasar, yang menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada periode operasional konkrit. Pada periode ini, siswa masih sangat tergantung pada benda-benda nyata/ konkret pada saat proses pembelajarannya.
Guru kelas sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai peran penting dalam pengintegrasian TIK. Guru kelas bias menjadi contoh langsung atau role model bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah. Banyak sekolah yang sudah memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan perangkat komputer. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana TIK di kelas, siswa akan merasakan manfaatnya itu bertambahnya sumber belajar.
Peran serta guru sebagai bagian dari masyarakat dalam mengaplikasikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat sangat diperlukan guna membantunya dalam kegiatan proses pembelajaran. Dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa di sekolah dasar, yang menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada periode operasional konkrit. Pada periode ini, siswa masih sangat tergantung pada benda-benda nyata/ konkret pada saat proses pembelajarannya.
Guru kelas sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai peran penting dalam pengintegrasian TIK. Guru kelas bias menjadi contoh langsung atau role model bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah. Banyak sekolah yang sudah memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan perangkat komputer. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana TIK di kelas, siswa akan merasakan manfaatnya itu bertambahnya sumber belajar.
Peran TIK sebagai alat untuk memungkinkan
terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Dengan cakupan TIK yang meliputi; piranti keras dan piranti lunak
computer serta fasilitas telekomunikasi, perangkat proyektor /LCD, LAN
(local area network) dan WAN (wide area network), serta mesin computer
dan robot dapat dijadikan media untuk memanipulasi benda-benda konkret
pada setiap materi pelajaran.
Dengan pemanfaatan TIK sebagai inovasi yang dilakukan guru, dapat diyakini proses belajar mengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan pemanfaatan TIK sebagai inovasi yang dilakukan guru, dapat diyakini proses belajar mengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
daftar pustaka : https://coretanedenkusnendi.wordpress.com/2015/07/08/peranan-teknologi-informasi-dalam-pendidikan-di-sekolah-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar